Istri Istri Soekarno yang Masih Hidup

Diposting pada

Istri istri soekarno yang masih hidup: Naoko Nemoto atau biasa dipanggil Ratna Sari Dewi Sukarno juga dikenal sebagai Dewi Soekarno. Nama itu merupakan pemberian dari orang penting lainnya, Presiden Sukarno, untuk pasangan yang dibawanya dari Jepang.

Waktu yang sangat lama telah berlalu sejak Dewi meninggalkan Indonesia. Hingga kini, nenek berusia 80 tahun itu benar-benar eksis di dunia game Jepang. Bagaimana kalau kita menyelidiki 10 representasi terbaru dari bagian terbaik Sukarno, yang terkenal dengan pesonanya.

Diketahui bahwa Ir. Soekarno lahir ke dunia pada tahun 1901 sebelumnya, dan pada awalnya diberi nama Kusno.

istri istri soekarno yang masih hidup image
istri istri soekarno yang masih hidup

Presiden Indonesia yang paling dikenang Ir. Soekarno entah dari mana ternyata ramai dibicarakan menyusul kabar bahwa lembaga penyiaran Indonesia masih hidup.

Ir, sebenarnya. Soekarno diketahui meninggal dunia pada 21 Juni 1970 di usia 69 tahun dan diliput di Blitar, Jawa Timur.

Namun, transfer ke akun Instagram @makassar_iinfo sempat membuat heboh masyarakat setempat karena terungkapnya pernyataan orang-orang yang mengaku pernah bertemu Soekarno.

Ada hal menarik yang mungkin menarik perhatian anda yaitu mengapa teks tersebut disebut biografi, tahap daur hidup nyamuk yang berbahaya bagi manusia adalah pada saat, dan daur hidup kupu-kupu yang menjadi hama bagi petani adalah ketika menjadi.

Lalu ada juga hal lain yang tak kalah menarik yaitu tentang bagian sel yang hanya terdapat pada tumbuhan adalah, cara kirim alfatihah untuk orang yang masih hidup, apa yang dimaksud hidup sederhana, dan jelaskan apa yang dimaksud dengan hidup sehat.

Pernyataan pokok itu datang dari seorang pria bernama Mualif, warga kota Sei Mata, Kecamatan Simpang Hilir, Kalimantan Barat.

Mualif mengaku tidak menyangka sosok yang dinanti akan datang ke rumahnya.

“Saya kira tidak, kan. Yang saya minta dikabulkan. Ayo, berkunjung saja,” lanjut Mualif.

“Sebenarnya Soekarno masih hidup, tapi semuanya rahasia. Kalau saya benar-benar tahu di mana dia berada. Jika orang itu punya keinginan untuk mengungkap, ingin tahu atau ingin mengenal Soekarno, semoga bertemu dengan saya nanti, Saya akan membawanya ke orang yang dicintainya, “kata pria itu.

Ratna Sari Dewi atau yang lebih dikenal dengan Dewi Soekarno adalah salah satu pasangan dari Presiden Soekarno. Sosoknya biasanya menarik perhatian publik karena pada usia 80 tahun, dia benar-benar terlihat sangat cantik.

Wanita asal Jepang yang bernama asli Naoko Nemoto ini dikenal sebagai Dewi Fujin atau Madame Dewi. Dia bertemu Soekarno ketika dia berusia 19 tahun di sebuah tempat hiburan di Tokyo. Keduanya menikah pada tahun 1962, pada masa Soekarno yang berusia 57 tahun.

Lama tak terdengar kabar, Dewi Soekarno saat ini diketahui tinggal di Jepang. Belum lama ini, gadis cilik Dewi Soekarno terlihat membagikan foto masa kecil ibunya yang terlihat sangat mesra melalui Instagram miliknya.

“Ini aku, membenci goresan kamera sama sekali tidak seperti ibuku,” tulisnya di subtitle.

Saat ini, Dewi Soekarno diketahui tinggal di Shibuya, Jepang. Setelah Orde Lama jatuh, Ratna Sari Dewi melakukan perjalanan ke Eropa pada tahun 1967 dan tinggal di sana. Pada tahun 2008, ia tinggal di Shibuya Tokyo. Dia dikenal sebagai sosialita, dan telah muncul di beberapa acara TV dan acara unggulan.

Baca Juga  Hadits Merupakan Mubayyin Bagi Alquran Arti Mubayyin Adalah

Dalam pemindahan tersebut, terlihat sosok Dewi Soekarno sedang menggendong putrinya. Mengenakan pakaian putih, dia biasanya terlihat menyenangkan. Sejak dibagikan, banyak netizen yang memuji kehebatan Dewi Soekarno.

Ratna Sari Dewi adalah salah satu pasangan Presiden Soekarno yang seharusnya ramai dibicarakan. Pasalnya, ia sengaja berkenalan dengan Bung Karno oleh organisasi Jepang bernama Tonichi, untuk mendapat tugas di Indonesia pada tahun 1958-1960-an.

Dikutip dari artikel ‘Aspek Politik dan Budaya Kompensasi Perang Jepang ke Indonesia’ oleh Yoshimi Miyake, tugas-tugas tersebut berasal dari pembayaran perang atau remunerasi untuk pendudukan Jepang di Indonesia. Bagaimanapun, Bung Karno jelas-jelas tergila-gila pada Ratna Sari Dewi.

Hubungan dekat rumah antara Ratna Sari Dewi dan Soekarno tampaknya semakin produktif bagi organisasi Jepang. Melalui Ratna Sari Dewi, berbagai organisasi mendapatkan berbagai proyek uber.

Ratna Sari Dewi ternyata telah dikritisi oleh bangsa Indonesia karena dianggap telah memfitnah penyiar, setelah ia muncul dengan foto topless dalam sebuah buku berjudul ‘Madame De Syuga’.

Karena foto yang menggetarkan ini, ia pun mendapat analisis dari banyak warga Indonesia. Meski demikian, Dewi Soekarno menjawab dengan acuh tak acuh analisis yang membara itu.

Dia berpendapat bahwa buku yang dia kirimkan hanyalah penghenti pertunjukan yang menunjukkan bahwa wanita berusia hampir 50 tahun sebenarnya memiliki tubuh yang indah.

Ratna Sari Dewi pun melontarkan ungkapan yang sangat meragukan atas meninggalnya Soekarno. Wanita Jepang itu mengatakan Bung Karno meninggal karena dia secara bertahap dibunuh dengan menggunakan obat-obatan untuk menelan terlalu banyak.

Presiden utama Republik Indonesia sekaligus penyiar Sukarno atau Bung Karno, semasa hidupnya pernah meniduri beberapa wanita. Pasangan terakhir yang dinikahinya, Heldy Djafar, baru saja meninggal. Heldy menendang ember pada Senin, 11 Oktober 2021 di usia 74 tahun.

Wawasan baru tentang meninggalnya Heldy diungkap Menpora sebelumnya Roy Suryo. “Innalillahi wa innaillaihi rojiun… Pasangan kesembilan Bung Karno telah menendang ember hari ini, Heldy Djafar (Lahir 11 Juni 1947) pada usia 74 tahun.

Mungkin relatif sedikit yang tahu bahwa Proklamator/Presiden Republik Indonesia yang paling dikenang memiliki 9 pasangan yang sah. Juga Sejarah yang “diabaikan”. RED JAS,” tulis Roy dalam catatannya.

Diberitakan Roy, mendiang Heldy Djafar disemayamkan di rumah duka di wilayah Tangerang Selatan. Heldy meninggal setelah melakukan pengobatan penyakit stadium empat dan gagal ginjal. Sudah, Heldy menjalani perawatan di RSCM Jakarta Pusat.

Heldy menjadi pasangan terakhir Sukarno yang menikah pada 1966. Sukarno yang berusia sekitar 66 tahun kemudian menikahi Heldy yang baru berusia 18 tahun.

Dengan daya pikatnya yang luar biasa, Bung Karno tidak hanya berhasil menjalin hubungan damai dengan banyak negara, tetapi juga menarik perhatian banyak wanita. Sebagai pasangan dari individu utama di Indonesia, profil orang penting Bung Karno selalu menjadi pusat perhatian.

Orang-orang tertentu mungkin baru menyadari bahwa Sukarno dijodohkan dengan Inggit Garnasih, Fatmawati dan Ratna Sari Dewi, namun sebenarnya ia memiliki sembilan pasangan.

Siapa mereka? Diumumkan dari laman Fimela dan berbagai sumber, berikut profil singkat sembilan wanita yang pernah menjadi pasangan Bung Karno.

Baca Juga  Secara Geografis Wilayah Asia Tenggara Diapit oleh Dua Samudra Yaitu

Oetari Tjokroaminoto adalah pasangan Sukarno yang paling dikenang. Ia menikah dengan Sukarno pada tahun 1921 di Surabaya. Saat menikah, Sukarno baru berusia 20 tahun sedangkan Oetari berusia 16 tahun.

Oetari adalah putri dari instruktur HOS Tjokroaminoto Soekarno. Bung Karno menikah dengan Oetari untuk meringankan beban keluarga Tjokro. Sekitar saat itu, orang penting Tjokro baru saja menendang ember. Sukarno tidak memuja Oetari sebagai pasangan yang menyayangi pasangannya.

Begitu juga dengan Oetari. Alam semesta perkembangan Soekarno dan alam semesta kehidupan Oetari semasa muda sangat berbanding terbalik. Hubungan mereka lebih mirip saudara kandung. Pernikahan Sukarno dan Oetari hanya bertahan dua tahun. Sukarno berpisah dari Oetari segera setelah berkonsentrasi di Bandung.

Sukarno pernah tinggal di sebuah penginapan di Bandung pada tahun 1921. Sejak pertemuan pertama di rumah Inggit Garnasih, ia menghormati sosok Inggit yang maju dan cantik. Sukarno saat itu berumur 20 tahun dan Inggit berumur 33 tahun.

Persatuan Inggit dengan Sanusi, kekasihnya, juga terganggu oleh hal yang sama. Sukarno mengambil Inggit dari pasangannya dan menikah pada tahun 1923. Inggit pergi bersama Sukarno dalam suka dan dukanya selama sekitar 20 tahun.

Pernikahan Sukarno dan Inggit tidak dimuliakan dengan anak muda. Pada tahun 1943, Sukarno berpisah dari Inggit yang lebih suka tidak dijodohkan.

Dalam pembuangan di Bengkulu, Soekarno bertemu dengan Fatmawati. Pemuda ini adalah putri seorang tokoh Muhammadiyah di Bengkulu. Sukarno 22 tahun lebih berpengalaman dari Fatmawati.

Hubungannya dengan Fatmawati mengakhiri pernikahan Soekarno dengan Inggit. Inggit menolak poligami dan memutuskan untuk kembali ke Bandung. Pada tanggal 1 Juni 1943, Sukarno dan Fatmawati menikah. Sukarno berusia 42 tahun dan Fatma berusia 20 tahun.

Setelah otonomi Indonesia, Fatma berubah menjadi perempuan utama. Dia juga menjahit spanduk warisan merah putih.

Dari Fatmawati, Soekarno memiliki lima orang anak, yaitu Guntur Soekarnoputra, Megawati Soekarnoputri, Rachmawati Soekarnoputri, Sukmawati Soekarnoputri, dan Guruh Soekarnoputra.

Tidak hanya itu, Ratna Sari Dewi juga mengungkapkan bahwa kematian Bung Karno tidak wajar dan sengaja diatur oleh para ahli Orde Baru, sehingga pelaksanaan keputusan politik umum 1971 tidak terhambat secara politik. Karena, sekitar itu ada dua matahari kembar khususnya Soekarno dan Suharto yang baru saja menguasai.

Dewi juga mengungkapkan, sebelum Bung Karno menendang ember, sistem Suharto sengaja tak henti-hentinya melepaskan Soekarno di Wisma Yaso. Hal itu dilakukan untuk mendorong Bung Karno. Sejak saat itu, ada motivasi untuk membawa Bung Karno ke klinik kesehatan.

Namun pernyataan tersebut langsung mendapat tanggapan dari pasangan Bung Karno yang lain dan ahli yang menangani sang Proklamator.

Sebagian dari kisah pasangan Bung Karno ditulis dalam buku. Antara lain Inggit, Kuantar Sampai Gerbang; Fatmawati, Catatan Kecil Bersama Bung Karno; Haryatie, Soekarno Kisah Tersembunyi;

Hartini, Biografi Hartini Soekarno; Ratna Sari Dewi, Sakura di Tengah Badai; Yurike Sanger, Kisah Cinta Bung Karno dengan Anak SMA; Heldy Djafar, Heldy, Cinta Terakhir Bung Karno.

Selanjutnya, kisah separo lebih baik dari Bung Karno juga tertulis dalam buku Bunga di Taman Hati Soekarno, Kisah Cinta Bung Karno dengan 9 Istrinya, karangan Haris Priyatna. Ada juga Total Bung Karno karya Roso Daras.

Baca Juga  Infeksi pada Telinga Bagian Tengah yang Disebabkan oleh Kuman Adalah

Presiden Soekarno atau Bung Karno tercatat memiliki 9 pasangan. Sembilan pasangan Soekarno antara lain Oetari, Inggit Garnasih, Fatmawati, Hartini, Ratna Sari Dewi, Haryati, Yurike Sanger, Kartini Manoppo dan Heldy Djafar.

Dari sembilan pasangan Bung Karno, enam di antaranya finis terpisah; Siti Oetari, Inggit Garnasih, Kartini Manoppo, Haryati, Yurike Sanger dan Heldy Djafar.

Saat sedang konsentrasi di Surabaya, Soekarno menginap di rumah HOS Cokroaminoto. Siti Oetari, apakah ada gadis tertua dari HOS Tjokroaminoto? Sukarno menikahi Oetari pada tahun 1921 pada usia 21 tahun. Sedangkan Oeru masih berusia 16 tahun. Oetari akhir-akhir ini kehilangan ibunya.

Ternyata Soekarno tidak memuja Oetari. Oetari tidak menghargai dia dalam segala hal. Mereka tidak saling menghargai. Pernikahan mereka hanya untuk Corn. Soekarno akhirnya berpisah dari Oetari segera setelah berkonsentrasi di Bandung.

“Jika saya memang ingin menikah dengan Oetari untuk meringankan beban orang yang saya hormati (Tjokroaminoto), saya akan melakukannya,” ungkap Sukarno dalam Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat karya Cindy Adams.

Roso Daras, pencipta Total Bung Karno, mengatakan, “Istilahnya mereka digantung dengan cara digantung.”

Inggit Ganarsih adalah pasangan selanjutnya dari Bung Karno. Soekarno dan Inggit bertemu di kota Bandung. Soekarno pindah ke Bandung untuk belajar di Technische Hoogeschool te Bandoeng (sekarang Institut Teknologi Bandung/ITB) pada tahun 1921.

Inggit juga 13 tahun lebih mapan, dengan keadaan setengah lebih baik (H Sanusi, anggota DPR Sarekat Islam). Di motel di Bandung kesurupan Inggit, cinta bermekaran. Mereka memilih menikah pada 24 Maret 1923.

Sukarno pisah dari Oetari dan Inggit pisah dari H Sanusi.

Mereka mengarungi bahtera keluarga selama kurang lebih 20 tahun, akhirnya diisolasi pada tahun 1943 karena Inggit lebih baik tidak menikah karena ia tidak memiliki anak. Mereka berpisah dengan pengaturan perpisahan, Sukarno membeli sebuah rumah di Bandung dan ditampung kehidupan.

“Namun, Inggit bahkan tidak pernah meminta, apalagi meminta sesuatu yang dijamin Sukarno dalam pengaturan pemisahan, yang juga dilihat dan disahkan oleh Moh Hatta, Ki Hadjar Dewantara dan KH Mas Mansoer pada tahun 1942,” tulis Ramadhan KH di Soekarno: Ku Antar ke Gerbang.

Setelah berpisah dari Inggit pada tahun 1943, Bung Karno mengenal Fatmawati yang juga diasuh anaknya selama di Bengkulu. Fatma kemudian menikah. Fatma adalah seorang pemuda yang 22 tahun lebih muda dari Bung Karno. Bung Karno berusia 42 tahun.

Fatmawati adalah pasangan Soekarno yang paling populer, karena dia menambahkan untuk menjahit spanduk Sang Saka merah putih untuk pelaksanaan Proklamasi.

Soekarno dari Fatmawati memiliki lima orang anak. Mereka adalah Guntur Soekarnoputra, Megawati, Rachmawati Soekarnoputri, Sukmawati Soekarnoputri dan Guruh Soekarnoputra.

Tentunya info tentang istri istri soekarno yang masih hidup akan sangat penting bagi para penggiat sejarah.

2 komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *